Jumat, 26 Februari 2021

Satu Jam Sehat Bugar, Jaga Imunitas Prajurit Wijayakusuma

 


Banyumas - Prajurit Wijayakusuma Korem 071/Wijayakusuma selain dituntut keprofesionalannya dalam menjalankan tugas pokoknya sebagai prajurit TNI, juga dituntut sehat dan bugar sebagai pendukung pelaksanaan tugas.






"Pembinaan fisik prajurit Wijayakusuma Korem 071/Wijayakusuma ini, dilaksanakan dalam setiap harinya minimal 1 jam dengan melaksanakan pembinaan fisik berupa aerobik, joging, tenis lapangan maupun fitnes", terang Danrem 071/Wijayakusuma Kolonel Inf Dwi Lagan Safrudin, S.I.P., Kamis (25/2/2021) di Makorem 071/Wijayakusuma, Sokaraja, Banyumas.


Dijelaskan orang nomor satu di Korem 071/Wijayakusuma, sesuai dengan yang disampaikan Kasad dalam salah satu kebijakannya pada Rapim TNI AD yang lalu, setiap satuan agar selalu membudayakan olahraga sebagai kebutuhan prajurit dan PNS guna untuk menjaga kondisi fisik dan kesehatan prajurit dan PNS.


Kolonel Dwi Lagan juga mengutarakan bahwa kegiatan fisik di Korem 071/Wijayakusuma beserta jajarannya, telah dilaksanakan sesuai program di satuan masing-masing. "Dalam kegiatan pembinaan fisik prajurit dan PNS, kami selalu menekankan kepada segenap prajurit dan PNS untuk menjaga kondisi fisik dan kesehatannya dengan berolahraga, minimal 1 jam setiap hari. Dengan tujuan agar kondisi fisik dan kesehatannya selalu fit dan bugar, karena dengan seperti itu akan mendukung tugas sebagai prajurit dan PNS", ujarnya. 


"Pembinaan fisik di Makorem 071/Wijayakusuma sendiri, kami pergunakan aplikasi Strava sebagai wahana untuk mengukur kemampuan masing-masing. Sehat tidaknya kita, kita sendiri yang tahu. Karenanya, minimal 1 jam lakukan olahraga", paparnya.


Danrem juga mengungkapkan bahwa selain olahraga dilaksanakan dalam setiap harinya, juga dalam waktu dua minggu sekali, prajurit dan PNS Korem 071/Wijayakusuma melakukan bersepeda/gowes bersama, yang bertujuan melatih kemampuan dan kebugarannya serta sebagai wahana kita memantau wilayah. "Gowes tidak hanya kita lakukan dalam satuan ataupun dalam satu wilayah saja, namun kita lakukan keluar wilayah sebagai wahana menjaga fisik, mengolahragakan prajurit dan PNS di masa pandemi ini sebagai bekal menjaga imunitas tubuh kita, dan juga sebagai wahana kita untuk memantau wilayah khususnya dalam rangka PPKM Mikro di masa pandemi Covid-19 ini", pungkasnya.

Wilayah Bojong Jatibarang Brebes Banjir Limpasan Kali Pemali

 


Brebes – Kali Pemali kembali meluap dan kali ini menyebabkan banjir di sejumlah RT di RW. 3 Dukuh Bayur, Desa Bojong, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Jumat siang (26/2/2021).






Diterangkan Danramil 02 Jatibarang Kodim 0713 Brebes, Kapten Infanteri Kunpriyanto, bahwa dari pemantauan situasi dan kondisi di lokasi, sampai dengan pukul 13.15 WIB, limpasan air terus meningkat sehingga menyebabkan banjir di daerah pemukiman warga setempat setinggi 25-50 centimeter.


“Banjir akibat limpasan air Kali Pemali mulai terjadi sejak pukul 11.00 WIB dan menggenangi Dukuh Bayur di RT. 11, 13, 14, dan RT. 15. Untuk kerugian jiwa dan material sementara nihil,” ungkapnya.


Walaupun sempat menimbulkan kepanikan warga, air berangsur-angsur surut mulai pukul 15.30 WIB.


Masyarakat Jatibarang dan sekitarnya berharap agar pihak terkait segera melakukan peninggian tanggul Kali Pemali untuk mencegah terjadinya banjir susulan.


Pihaknya juga sedang melakukan koordinasi dengan segenap elemen di Jatibarang guna melakukan upaya darurat, yaitu mempertebal dan meninggikan titik tanggul tempat limpasan air dengan karung berisi tanah/pasir dan pemasangan patok kayu maupun bambu. (Aan)

Tanggul Kali Cisanggarung di Pekauman Losari Brebes Kritis, Banjir Menunggu Waktu

 


Brebes – Tanggul Sungai Cisanggarung yang merupakan sungai besar perbatasan Provinsi Jawa Tengah-Jawa Barat, kembali kritis di sejumlah titik sehingga rawan jebol dan menimbulkan banjir besar dengan skala luas.







Upaya perbaikan terus dilakukan oleh pihak terkait yaitu BBWS Cisanggarung, maupun melalui swadaya masyarakat secara darurat dengan menggunakan karung berisi tanah/pasir dan disertai pemasangan patok kayu maupun bambu.


Tampak salah satu tanggul kritis Cisanggarung yang terletak di Desa Pekauman, Kecamatan Losari, dimana kondisinya kini makin mengkhawatirkan sehingga rawan jebol. Jumat (26/2/2021).


Hal serupa juga tampak di pinggir jalan wilayah Desa Kalibuntu, Kecamatan Pabedilan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Di titik ini, masyarakat setempat memasang pagar pengamanan darurat yang terbuat dari bambu.


Seperti diketahui, tanggul Sungai Cisanggarung di wilayah Kecamatan Losari, pernah jebol sepanjang 15 meter pada 22 Februari 2018, tepatnya di Dukuh Bentarsari, Desa Bojongsari, akibat tak mampu menahan debit air dari hulu yang melimpah setelah hujan deras mengguyur wilayah selatan Kabupaten Kuningan, Jabar.


Kala itu, 11 desa terendam banjir dan merenggut 3 jiwa warga Kecamatan Losari, sehingga dampaknya berskala bencana alam nasional. Banjir surut setelah satu minggu berlalu sehingga warga di tempat-tempat pengungsian darurat yang didirikan Pemkab, TNI, BPBD, dan relawan, mulai kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan lumpur dan menjemur barang-barang perabotan rumah tangga.


Banjir juga melumpuhkan ruas Jalan Raya Pantura serta arus kereta api jurusan Jakarta-Purwokerto-Jawa Timur melalui Brebes, sehingga akses transportasi darat satu-satunya dari Jabar ke Jateng saat itu hanya mengandalkan ruas Tol Pejagan-Pemalang.


Dua tahun berselang, tepatnya pada 17 Februari 2020 pagi (06.30 WIB), tanggul Sungai Cisanggarung kembali jebol sehingga juga menyebabkan banjir yang menggenangi ratusan pemukiman warga, areal persawahan dan tambak di 5 desa di wilayah Kecamatan Losari dengan ketinggian air antara 50 centimeter sampai dengan 1,5 meter.


Upaya tanggap darurat sebelum jebolnya tanggul sepanjang 25 meter di Desa Babakan, telah dilakukan pihak TNI-Polri, BPBD, SAR, segenap Ormas, dan masyarakat setempat, yaitu penambalan tanggul kritis dengan ribuan karung tanah/pasir dan dipasang patok, namun karena debit air yang tinggi dan deras akhirnya tanggul jebol juga.


Danramil 05 Losari, Kodim 0713 Brebes, Kapten Infanteri Muhtadi berharap pihak terkait segera melakukan perbaikan untuk menghindarkan bencana serupa.


“Warga di wilayah Kecamatan Losari berharap pihak terkait segera merespon kekhawatiran mereka karena trauma dengan banjir yang pernah terjadi sebelum-sebelumnya, karena jelas melumpuhkan perekonomian mereka,” ungkapnya. (Aan)

Puluhan Guru di Brebes Dibekali TUB dan PBB

 


Brebes – Khidmatnya ceremonial upacara pengibaran bendera tentu tak terlepas dari Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra). Namun untuk jalannya suatu upacara bendera tentu seluruh elemen upacara harus tampil maksimal atau tanpa suatu kesalahan, dan juga tampil energik.









Dengan kata lain, jika prosesi upacara bendera terjadi satu kesalahan saja maka dipastikan akan mengurangi khidmatnya ceremonial yang berfungsi menumbuhkan kedisiplinan dan kecintaan kepada NKRI, sehingga perlunya keterampilan dari kesatuan pelaksanaan upacara bendera.


Menyikapi hal ini, Dikpora Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, menggelar pelatihan bagi para guru dari SLTP dan SLTA sederajat, yang bertajuk Workshop dan ToT (Training of Training) TUB (Tata Upacara Bendera) dan baris-berbaris tahun 2021, di GOR Sasana Krida Adhikarsa dan Gedung PGRI Brebes.


Dijelaskan Danramil 11 Paguyangan, Kodim 0713 Brebes, Kapten Arhanud Suryadi, SH, selaku koordinator materi, bahwa kegiatan ini dalam rangka penyiapan para guru untuk menjadi pelatih di sekolahnya masing-masing.


“Kegiatan ini dilakukan selama tiga hari, yaitu mulai tanggal 24-26 Februari 2021, dengan para pelatih dari TNI yaitu Kodiklat TNI-AD dan Rindam IV Diponegoro, Polri, Dindikpora Brebes, pelatih profesional, psikolog,” terangnya, Jumat (26/2/2021).


Lebih lanjut, dalam peningkatan SDM dari 50 guru se-Kabupaten Brebes ini, juga disisipkan sejumlah materi yang meliputi Wasbang (Wawasan Kebangsaan), bela negara, pendidikan lalu-lintas, bahaya Narkoba, psikologi, pembinaan bidang pemuda dan olahraga, dan juga yel-yel untuk memupuk jiwa korsa atau kebersamaan.


“Untuk materi PBB merujuk pada Perpang TNI No. 58 Tahun 2018, tentang revisi PBB,” tandasnya.


Para peserta juga diuji praktek PBB secara berkelompok, teknik lipat dan bentang bendera, serta praktek TUB dan baris-berbaris secara berkelompok untuk simulasi lomba.


Sementara itu disampaikan Kadis Dikpora Kabupaten Brebes, Sutrisno, SH, MH, melalui Kabid Disdikpora, Fajar Adi, S.hut, M.Si, selama 3 hari kegiatan para peserta menjalani jadwal yang padat yang menuntut kedisiplinan, yaitu mulai bangun pagi pada pukul 04.00 WIB, sholat subuh bagi yang muslim, olahraga pagi, sarapan, menerima materi teori dan praktek, serta apel malam.


Untuk demo gerakan PBB dilakukan oleh Paskibra dari SLTPN 1 Kersana, sedangkan tim kesehatan dari Dinkes Brebes.


“Kita menerapkan protokol kesehatan covid-19 yang ketat selama kegiatan berlangsung,” tegasnya.


Menurutnya, para pelatih Paskibra harus memenuhi persyaratan khusus sehingga harus mengikuti ToT yang dilaksanakan oleh Dispora tingkat kabupaten, provinsi atau Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Sedangkan untuk tingkat kecamatan minimal TOT tingkat kabupaten.


Pelatih yang memiliki kualifikasi pelatihan tingkat Kabupaten Brebes, tentunya hanya bisa menjadi pelatih di kabupaten saja. Sehingga program ToT tingkat kabupaten ini juga untuk regenerasi para pelatih Paskibra khususnya di Brebes.


Ditambahkannya, saat apel penutupan kegiatan akan dilakukan pembagian sertifikat.


Untuk diketahui, pemateri dari Kodiklat TNI-AD adalah Kapten Cba. Ian Fitriani dan Kapten Cku. Anwar Yoga, dari Rindam IV/Dip adalah Letda Infanteri Sunanta dan Peltu Petrus, dari Brebes Aipda Destrian, dan sejumlah pelatih profesional dari umum, serta psikolog. (Aan)

Sepuluh Desa di Empat Kecamatan Kabupaten Brebes Diamuk Puting Beliung

 


Brebes – Angin puting beliung kembali menerjang pemukiman warga masyarakat di empat kecamatan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yaitu di wilayah Kecamatan Wanasari, Bulakamba, dan Jatibarang. Jumat dini hari (26/2/2021).



















Untuk di Kecamatan Wanasari, angin kencang ini merusak beberapa rumah di Desa Sigentong dan Tanjungsari.


Dijelaskan Danramil 03 Wanasari Kodim 0713 Brebes, Kapten Infanteri Solekhudin, bencana alam itu terjadi sekitar pukul 03.30 WIB, dimana saat itu wilayah Kecamatan Wanasari diguyur hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang.


“Beberapa rumah di kedua desa rusak ringan, sementara di RW. 03 Desa Tanjungsari jaringan listrik terputus akibat angin puting beliung selama kurang lebih 45 menit,” bebernya.


Terpisah, sekitar pukul 04.50 WIB, hujan deras disertai puting beliung juga melanda wilayah Kecamatan Bulakamba, yaitu di Dukuh Kertasari RT. 004 RW. 001, Desa Luwungragi.


Enam rumah warga setempat rusak ringan, yaitu genteng rumah terbawa angin, dan kerugian ditaksir sekitar Rp. 25 juta.


Selanjutnya di wilayah Kecamatan Bulakamba di Dukuh Banjarmlati RT. 07 dan RT. 08 RW. 08, Desa Bangsri, puting beliung yang terjadi pada pukul 04.40 WIB berdampak pada rusaknya 5 unit rumah warga setempat dengan kerugian material sekitar Rp. 40 juta.


“Awalnya pada pukul 03.15 WIB, wilayah Dukuh Banjarmlati, Desa Bangsri, terjadi hujan dengan intensitas sedang. Kemudian sekitar pukul 04.30 WIB, puting beliung yang bertiup dari arah barat menuju timur, menyambar beberapa rumah,” beber Danramil 07 Bulakamba, Kapten Infanteri Tuteng Aryolona.


Lanjutnya, warga yang rumahnya terdampak, saat kejadian berada di dalam rumah karena sedang turun hujan. Tiba-tiba terdengar suara gemuruh angin kencang, tak lama berselang atap rumah bergoyang-goyang, dan seketika langsung terangkat sehingga mereka langsung berlari ke luar untuk berlindung ke rumah tetangga.


Sedangkan untuk di wilayah Kecamatan Jatibarang, tepatnya di Desa Janegara RT. 8 RW. 3, Desa Jatibarang Kidul RW. 01, Desa Rengas Bandung RT.RW. 01, dan juga Desa Kedungtukang RT. 18 RW. 3, puting beliung yang terjadi pada pukul 05.00 WIB ini menimbulkan kerugian material keseluruhan sekitar Rp. 250 juta, termasuk dari robohnya kandang ayam di Desa Rengas Bandung, di Desa Tembelang, dan kandang ayam di Desa Kertasinduyasa.


Terakhir adalah di wilayah Kecamatan Brebes, di Desa Pagejugan RT. 2 RW. 4, angin yang terjadi sekitar pukul 04.00 WIB mengakibatkan genteng rumah milik 16 warga setempat berhamburan.


Sedangkan di Desa Kaliwlingi, puting beliung menyambar pemukiman warga di RT. 02 RW. 01 pada pukul 04.00 WIB, juga mengakibatkan kerusakan atap/genteng di 4 rumah.


Dari beberapa lokasi berbeda tersebut, tidak ada korban jiwa. TNI-Polri, pemerintah desa, dan juga Ormas, sedang berkoordinasi untuk melakukan gotong-royong menyingkirkan puing-puing bangunan, dan mengumpulkan material bangunan yang masih dapat digunakan kembali seperti kayu, dan lain-lain, termasuk membetulkan fasilitas umum yang ikut terdampak.


Para Babinsa juga menghimbau kepada warga untuk waspada jika terjadi keadaan udara yang lembab dan hujan dengan intensitas tinggi, karena kedua keadaan ini berpotensi terjadi puting beliung.


Warga juga diminta untuk mengurangi cabang/batang pohon yang berada di sekitaran rumah sehingga saat terjadi angin kencang tidak membuat pohon mudah tumbang. Pengurangan cabang pohon besar juga mencegah korban jiwa akibat pohon tersambar petir. (Aan)

Rabu, 24 Februari 2021

Kades dan Babinsa Jelaskan Isi Posko PPKM Pengganti PSBB COVID-19

 

Brebes - Serda Imam Syafi’i menjelaskan, kegiatan tersebut dilakukan bertujuan untuk memantau serta mengontrol tim yang berjaga di Posko Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Penanganan dan Pencegahan Covid-19. Kamis (25/02/2021).






 



“Untuk memastikan kesiapsiagaan anggota tim yang telah di bentuk oleh pemerintah desa,” ungkapnya.

 

Selain itu, Serda Imam Syafi’i yang merupakan Babinsa Pemaron, Koramil 01 Brebes, Kodim 0713 Brebes ini menjelaskan bahwa, kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mengetahui informasi yang berkembang pada situasi sekarang kepada Kepala Desa Pemaron Jaya Suyatno.

 

“Serta untuk mengetahui keluhan dari masyarakat terkait dengan adanya kegiatan pencegahan penyebaran Virus Covid-19,” tambahnya.

 

Dikatakannya, Babinsa sebagai aparat kewilayahan yang bertanggung jawab atas wilayah di desa binaannya secara otomatis juga terlibat sebagai Tim Penanggulangan Penyebaran Virus Covid-19, sehingga dituntut juga keberadaannya di Posko PPKM Penanggulangan dan Pencegahan Covid-19.

 

Sementara Kepala Desa Pemaron juga memberikan penekanan kepada warganya untuk selalu mematuhi peraturan dari pemerintah.

Selanjtnya Kepala Desa dan Babinsa menjelaskan arti PPKM dan PSBB, Dimana istilah penting terkait COVID-19 yang dikeluarkan pemerintah mengikuti kebijakan baru pembatasan kegiatan seiring dengan peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia.

Selain itu, terdapat sejumlah istilah penting terkait COVID-19 yang perlu kita tahu, termasuk upaya mengampanyekan hidup sehat melalui 5M, 3M, hingga 3T.
 Imbuh Kepala Desa.


Pemerintah tidak lagi menggunakan istilah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tetapi menggantinya dengan PPKM.


Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa kebijakan ini bukan pelarangan, melainkan pembatasan aktivitas. "Namun, seluruh aktivitas-aktivitas tersebut masih akan dijalankan dengan protokol kesehatan yang ketat" kata Airlangga dalam siaran pers Rabu (6/1/2021).


PPKM tahun ini berbeda dengan PSBB tahun 2020 yang melibatkan sejumlah kota-kota besar diluar Pulau Jawa dan Bali. PPKM hanya akan dilaksanakan di sejumlah daerah yang berada di Pulau Jawa dan Bali
.


Begini aturan baru PPKM yang diterapkan pemerintah”. Kata Jaya Suyatno.

Membatasi tempat/ kerja perkantoran dengan menerapkan Work From Home (WFH) sebesar 75 persen, dengan memberlakukan protokol kesehatan secara lebih ketatMelaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring/onlineUntuk sektor esensial yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat, tetap dapat beroperasi 100 persen, dengan pengaturan jam operasional dan kapasitas, serta penerapan protokol kesehatan secara lebih ketatMengatur pemberlakuan pembatasan ( kegiatan restoran (makan/minum di tempat) sebesar 25 persen (dua puluh lima persen) dan untuk layanan makanan melalui pesan-antar/dibawa pulang tetap diizinkan sesuai dengan jam operasional restoranpembatasan jam operasional untuk pusat perbelanjaan/mal sampai dengan pukul 20.00 WIB), dan

 

Mengizinkan kegiatan konstruksi beroperasi 100 persen dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketatKegiatan di tempat ibadah tetap dapat dilaksanakan, dengan pembatasan kapasitas sebesar 50 persen, dan dengan penerapan protokol kesehatan secara lebih ketatKegiatan di fasilitas umum dan kegiatan sosial budaya dihentikan sementara serta Dilakukan pengaturan kapasitas dan jam operasional untuk transportasi umum.

 

Kemudian Kepala Desa menambahkan agar warganya untuk mengikuti Gerakan 5M diantaranya memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi. (Kujang).

Lari Aerobik, Program Satuan Kodim 0713 Brebes

   

Brebes - Untuk menjaga fisik tetap prima, prajurit Kodim 0713 Brebes melaksanakan pembinaan fisik di tengah aktivitas kedinasan. Badan yang sehat adalah tuntutan setiap personel TNI, untuk memiliki fisik yang prima guna melakukan aktivitas dan tugas pokok sehari-hari, Kamis (25/02/2021) pagi.






 

Guna mempertahankan kesehatan fisik, para anggota Kodim bersama Koramil jajaran dan PNS rutin melaksanakan olahraga lari bersama, dalam satu minggu dua kali, yaitu hari Selasa dan Kamis.

 

Sebelum kegiatan aerobik, terlebih dahulu dilaksanakan pengecekan personel oleh Pjs. Pasilog Kodim Letda Infanteri Sunardi, selaku pengambil apel. Dan dilanjutkan dengan senam peregangan dan pemanasan oleh Bintara Staf Operasi Serda Eko.

 

Komandan Letkol Armed Mohamad Haikal Sofyan, disela-sela kegiatan aerobik mengatakan, kegiatan lari aerobik tersebut merupakan salah satu program pembinaan satuan yang harus dilaksanakan guna membina fisik serta menjaga kondisi badan agar tetap sehat, bugar dan siap untuk melaksanakan tugas-tugas satuan. (Kujang).

 

17 Koramil di Brebes, Gencar Lakukan Operasi Yustisi & Patroli pencegahan penyebaran covid 19

   

Brebes - 17 jajaran Koramil yang berada di Kodim 0713 Brebes bersama Polsek dan Satpol PP Kecamatan, laksanakan Operasi Yustisi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro ke tempat perbankan, pusat perbelanjaan, seperti, swalayan/mall, restaurant, warung, di wilayah binaannya masing-masing. Rabu Malam (24/02/2021).






 

Seperti yang dilakukan oleh salah satu Koramil ini, Danramil 05 Losari, Kapten Infanteri Muhtadi terjun langsung bersama anggotanya, dalam melaksanakan penegakan prokes. Diantaranya di perempatan lampu merah jalan protokol, kedai angkringan yang banyak anak muda nongkrong dan swalayan hingga di SPBU.

 

Danramil mengatakan,”operasi yustisi akan terus dilakukan guna mengurangi angka terpapar virus corona 19 di wilayah kecamatan Losari. Apalagi pemerintah sudah menetapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Skala Mikro, sehingga kami yang disatuan bawah melanjutkan kebijakan tersebut dengan aparat lainnya guna memutus mata rantai penularan covid-19”. Ungkap Kapten Muhtadi.

 

“Selain meningkatkan pelaksanaan Operasi Yustisi di malam hari, Satgas PPKM kecamatan Losari juga disiagakan di Pusat Keramaian dan Pusat Perbelanjaan juga fasilitas umum lainnya”. Imbuh Danramil.

 

Mereka ditugaskan untuk menjaga setiap pintu masuk menuju pusat perbelanjaan seperti pasar, dan fasilitas umum lainnya sehingga mereka yang akan berkunjung namun tidak menggunakan masker, diingatkan oleh petugas untuk menggunakan masker. (Kujang).